Sebagai kisah yang terkadang
menceritakan perjalanan menembus waktu, masa depan dan masa lalu dalam
cerita Doraemon ternyata tidak bersifat linear, melainkan bercabang.
Sebelum Doraemon diutus ke masa lalu, Sewashi (Nobita great great grandson) merupakan keturunan Nobita dan… JAIKO!!
Namun
setelah Doraemon datang sebagai juruselamat bagi Nobita, masa depan
telah “berubah”. Sewashi menjadi keturunan Nobita dan Shizuka. Walau
begitu, tidak diceritakan apakah dengan berubahnya garis nasib
leluhurnya, Sewashi mengalami perubahan wajah atau perubahan
kecerdasan.
Sewashi yang
miskin (keturunan dari Nobita dan Jaiko) seakan-akan hilang ditelan
bumi. Namun, anehnya Doraemon tetap tinggal bersama Nobita.
Logikanya,
jika memang masa depan “berubah” dan Sewashi sebagai keturunan Nobita
tidak pernah jatuh miskin, maka seharusnya Doraemon pun menghilang.
Sebab di masa depan yang “baru”, mereka tidak pernah membeli Doraemon
yang merupakan robot kelas dua. Dan tidak seharusnya pula Dorami
menjadi adik bagi Doraemon. Sebab mereka berdua memang “terlahir” di
masa depan yang berbeda.
————————————————————————————————–
————————————————————————————————–
Pada
abad ke 22, hiduplah sebuah keluarga miskin yang merupakan keturunan
dari Nobi Nobita. Kemiskinan keluarga tersebut bermula dari
hutang-hutang yang ditinggalkan oleh Nobita kepada keturunannya. Karena
keadaan ekonominya yang sangat menyedihkan, keluarga tersebut hanya
dapat membeli sebuah robot kelas dua di sebuah pelelangan robot. Sebuah
robot gagal di mana tidak ada seorangpun yang berniat untuk membelinya.
Robot tersebut adalah Doraemon.
“Majikan”
Doraemon yang baru bernama Sewashi (Nobita’s great great grandson).
Setelah dipikir-pikir, Sewashi menyimpulkan bahwa satu-satunya jalan
untuk merubah nasib keluarganya adalah dengan cara merubah nasib Nobita.
Dengan
berubahnya nasib Nobita, diharapkan agar masa depan keturunannya juga
berubah. Oleh karena itu, dikirimlah Doraemon ke “masa lalu” untuk
membimbing Nobita ke kehidupan yang lebih baik.
Doraemon
tiba di tahun 1969. Secara tiba-tiba ia keluar dari laci meja belajar
Nobita. Mulai saat itu, Doraemon tinggal bersama Nobita dan menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari keluarga Nobi.
Misi
Doraemon cukuplah berat. Sebab, Nobita ternyata merupakan anak yang
lemah dalam segala hal. Ia begitu malas belajar, tidak berniat di
bidang olahraga dan tidak bersemangat untuk melakukan hal-hal yang
berguna.
Doraemon sendiri bukanlah
robot yang paling pintar. Tidak jarang Doraemon membuat kesalahan yang
manusiawi seperti lupa merapikan peralatannya yang tergeletak begitu
saja di kamar Nobita (yang kemudian akan disalahgunakan oleh Nobita)
ataupun terlalu lembek terhadap Nobita. Walau begitu, Doraemon selalu
berusaha menolong Nobita dan menjadi teman yang baik bagi Nobita.
Ditinjau
secara sekilas, sepertinya Doraemon cukup berhasil dalam merubah nasib
Nobita. Setelah kedatangan Doraemon, masa depan “berubah”. Istri Nobita
di masa depan bukan lagi Jaiko (adik Giant!), tetapi Shizuka.
Keturunannya tidak lagi miskin seperti sebelumnya dan sudah mampu untuk
membeli robot berkualitas sebagai robot rumah tangga mereka. Robot
tersebut bernama Dorami, yang kemudian dianggap sebagai adik Doraemon.
Kehadiran
Doraemon juga memberi efek samping yang negatif. Nobita menjadi
tergantung dengan peralatan Doraemon dan hampir selalu menyalahgunakan
peralatan tersebut. Seringkali, sebuah masalah kecil menjadi besar
hanya karena penyalahgunaan alat Doraemon.
love you doraemon
BalasHapus